Hari Ketiga Revalidasi, Tim Telusuri Potensi Geologi dan Sosial di Kawasan Pongkor
NANGGUNG (21 Mei 2025) — Hari ketiga Revalidasi Geopark Nasional Bogor Halimun Salak berfokus pada aspek konservasi geologi dan keanekaragaman hayati (biodiversity) di jalur Gunungapi Pongkor dan Gunung Dahu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Tim penilai yang terdiri dari Bapak Aries Kusworo, ST, MT, Ibu Liela Ubaidi, MBA, dan Bapak Misbahib Haraha, ST, MT disambut oleh Bapak Munaji, perwakilan dari Antam UBPE Pongkor, yang memaparkan rencana pasca tambang berupa pengembangan Agrogeoedutourism—konsep pengelolaan kawasan bekas tambang yang sejalan dengan tiga pilar utama geopark: konservasi, edukasi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tiga geosite utama di kawasan ini menjadi titik kunjungan, yaitu: Museum Tambang Bawah Tanah, sebagai sarana edukasi pertambangan emas bawah. Kunjungan dilanjutkan ke Hutan Desa Bantarkaret, hutan milik negara yang dikelola langsung oleh masyarakat melalui skema perhutanan sosial sejak tahun 2024. Hutan ini menjadi penyangga penting ekosistem Gunung Dahu, berfungsi menjaga biodiversitas, mencegah erosi, dan melestarikan tata air. Sebagai penutup, tim menyusuri Gunung Dahu, sebuah gunungapi purba yang menyimpan jejak penting sejarah geologi dan menjadi bagian strategis dalam struktur kawasan Geopark Bogor Halimun Salak.